War

Pembangunan pemukiman oleh Israel (Foto: Reuters)

YERUSALEM - Israel sepertinya tidak berniat sedikit pun untuk menghentikan pembangunan pemukiman warga mereka di Yerusalem Timur. Perdana Menteri Benjamin Netanyahu memastikan jika rencana tersebut akan terus berjalan sesuai rencana.

"Konstruksi atas pemukiman terus akan terus berlanjut di Yerusalem Timur, karena pembangunan ini sudah berlangsung selama 42 tahun terakhir," ungkap PM Netanyahu seperti dikutip AFP, Selasa (16/3/2010).

Sikap keras kepala Israel ini sepertinya akan terus meningkatkan tensi hubungan negara yahudi tersebut dengan sekutu utamanya Amerika Serikat (AS). Sebelumnya, melalui Wapres Joe Biden dan Menlu Hillary Clinton mengecam keras rencana pembangunan pemukiman.Clinton bahkan menuduh Israel tidak berusaha keras untuk membangun upaya damai di Timur Tengah.

Munculnya rencana pembangunan 1.600 pemukiman baru bagi warga Israel membuat upaya AS untuk membawa Israel dan Palestina ke meja perundingan dipastikan gagal. Presiden Palestina Mahmud Abbas telah menegaskan jika pihaknya tidak akan kembali ke meja perundingan jika Israel tidak menghentikan pembangunan pemukiman tersebut.

Sementara Kementerian Luar Negeri AS sendiri hingga kini menolak pernyataan angkuh dari PM Netanyahu. Pihak Kemenlu AS saat ini lebih memprioritaskan respons resmi dari Israel atas keberatan yang dilayangkan AS mengenai rencana pembangunan pemukiman tersebut.

Israel mencaplok hampir seluruh wilayah Yerusalem Timur yang mayoritasnya merupakan warga keturunan Arab pada Perang Enam Hari pada 1967 lalu. Dunia internasional hingga detik ini tidak mengakui wilayah Yerusalem Timur yang dicaplok Israel tersebut masuk ke dalam wilayah mereka.

Pihak Palestina sendiri berencana untuk menjadikan Yerusalem Timur sebagai Ibukota negara mereka, saat kemerdekaan Palestina dicapai.(faj)(rhs) www.okezone.com