Kandahar Butuh Tambahan Pasukan


KANDAHAR, KOMPAS.com -
Presiden Afganistan Hamid Karzai memerintahkan penambahan pasukan keamanan ke sebuah kota strategis di wilayah selatan setelah serangkaian serangan bom bunuh diri yang menewaskan 35 orang, kata seorang menteri, Senin (15/3/2010). "Presiden Afganistan memerintahkan pengiriman pasukan baru untuk pengamanan yang lebih baik di Kandahar," kata Menteri Dalam Negeri Mohammad Hanif Atmar kepada wartawan.

Sejumlah ledakan besar mengguncang Kandahar, ibu kota provinsi Kandahar, Sabtu larut malam, dan tampaknya itu merupakan salah satu serangan besar terkoordinasi oleh kelompok gerilya tersebut sejak pemberontakan mereka meletus lebih dari delapan tahun lalu.

Gubernur provinsi Kandahar Turyalai Wisa mengatakan, Minggu, ia telah meminta penambahan pasukan untuk membantu mengamankan kota itu dari serangan-serangan lebih lanjut oleh Taliban, yang menganggap Kandahar sebagai pusat spiritual mereka.

Taliban mengklaim bertanggung jawab dan mengatakan bahwa serangan itu adalah tanggapan pendahuluan atas rencana pasukan Barat dan Afganistan untuk melancarkan operasi anti-gerilya di Kandahar.

Atmar, yang mengunjungi kota itu Senin untuk menyampaikan bela-sungkawa kepada keluarga korban, mengatakan, operasi militer akan dimulai "setelah pembahasan dengan para sesepuh suku".

Di Afganistan pekan lalu Menteri Pertahanan AS Robert Gates meminta pasukan agar bersiap-siap melakukan pertempuran sengit ketika para jendral menyiapkan rencana untuk meluncurkan operasi di Kandahar.

Korban-korban yang tewas dalam pengeboman itu terdiri dari 13 polisi dan 22 warga sipil, kata juru bicara kementerian dalam negeri Zemarai Bashery, dan puluha orang lagi cedera.

Menurut Bashery, penyerang bertujuan membobol penjara Kandahar dan membebaskan tahanan, yang mencakup militan.

Presiden Hamid Karzai menyebut pelaku serangan itu sebagai "musuh-musuh Islam dan Afghanistan".

Dalam salah satu serangan paling berani, gerilyawan Taliban juga menggunakan penyerang-penyerang bom bunuh diri untuk menjebol penjara Kandahar pada pertengahan Juni 2008, membuat lebih dari 1.000 tahanan yang separuh di antaranya militan berhasil kabur.

Para komandan NATO telah memperingatkan negara-negara Barat agar siap menghadapi jatuhnya korban karena mereka sedang melaksanakan strategi untuk mengakhiri perang delapan tahun di negara itu.

Marinir AS saat ini memimpin 15.000 prajurit AS, NATO dan Afghanistan dalam Operasi Mushtarak yang bertujuan menumpas militan, yang diluncurkan menjelang fajar Sabtu (13/2/2010) untuk membuka jalan agar pemerintah Afghanistan bisa mengendalikan lagi daerah Helmand penghasil opium.

You can leave a response, or trackback from your own site.

0 Response to "Kandahar Butuh Tambahan Pasukan"

Post a Comment

Powered by Blogger