1,500 Warga Rusia Tuntut Vladimir Putin Mundur

Protes anti Pemerintah Rusia (Foto: Reuters)
VLADIVOSTOK - Sekira 1,500 warga Rusia melakukan protes anti pemerintah sebagai bagian rangkain demo yang mulai dilakukan oleh pihak oposisi di kota Vladivostok. Rencananya protes tersebut akan dilakukan serentak di seluruh Rusia hari ini.

Para pengkritik pemerintah ini mendeklarasikan protes nasional menentang Pemerintah Rusia yang gagal mengatasi krisis ekonomi yang terburuk dialami selama satu dekade. Sementara itu protes ini juga dipicu hasil pemilu daerah yang menunjukan dukungan terhadap pemerintah makin menurun.

Dalam aksinya, pemimpin protes ini membacakan tuntutan yang dialamatkan kepada pemerintah. Diantara tuntutan tersebut adalah meminta Perdana Menteri Vladimir Putin untuk mundur dari jabatannya. Selain itu mereka juga menuntut pemilihan gubernur secara langsung, yang dihapus oleh pemerintah pada tahun 2004 lalu. Demikian diberitakan Reuters, Sabtu (20/3/2010).

Sebagian tuntutan dalam protes ini tidak lepas dari keinginan warga agar Pemerintah Presiden Dimitry Medvedev lebih serius dalam kebijakan ekonominya. Tuntutan itu termasuk menurunkan ongkos layanan publik, meningkatkan pensiun dan memotong pajak impor untuk mobil bekas yang menjadi industri utama di Vladivostok.

"Rakyat makin susah hidup dan mereka menyalahkan kinerja pemerintah," ungkap salah seorang pemimpin protes Alexander Krinitsky. "Mereka (rakyat) tidak ada pilihan lain untuk menyuarakan keinginannya melalui protes," lanjut Krinitsky.

Protes pihak oposisi terus menjamur dalam beberapa bulan terakhir, menyusul krisis ekonomi yang dialami oleh Rusia. Krisi ekonomi di Rusia memang menyebabkan laju pertumbuhan ekonomi Rusia terhenti usai terus melambung selama 10 tahun terakhir. Selain itu angka pengangguran pun terus meningkat hingga sembilan persen.

Sementara menjelang protes yang diikuti sekira 1,500 orang ini, penyelenggara aksi ini mengecam upaya pihak keamanan yang ingin menggagalkan aksi protes. Mereka menuduh pihak berwenang telah mengabarkan kepada media jika protes kali ini dilarang serta menyita selebaran ajakan untuk mengikuti protes ini.

Polisi sendiri tidak terlalu banyak terlihat mengawal aksi kali ini. Hanya beberapa anggota polisi mengawasi aksi para pendemo agar tidak menjurus ke arah anarkis. (faj) - Sekira 1,500 warga Rusia melakukan protes anti pemerintah sebagai bagian rangkain demo yang mulai dilakukan oleh pihak oposisi. Rencananya protes tersebut akan dilakukan serentak di seluruh Rusia hari ini.

Para pengkritik pemerintah ini mendeklarasikan protes nasional menentang Pemerintah Rusia yang gagal mengatasi krisis ekonomi yang terburuk dialami selama satu dekade. Sementara itu protes ini juga dipicu hasil pemilu daerah yang menunjukan dukungan terhadap pemerintah makin menurun.

Dalam aksinya, pemimpin protes ini membacakan tuntutan yang dialamatkan kepada pemerintah. Diantara tuntutan tersebut adalah meminta Perdana Menteri Vladimir Putin untuk mundur dari jabatannya. Selain itu mereka juga meminta pemilihan gubernur secara langsung, yang dihapus oleh pemerintah pada tahun 2004 lalu. Demikian diberitakan Reuters, Sabtu (20/3/2010).

Sebagian tuntutan dalam protes ini tidak lepas dari keinginan warga agar Pemerintah Presiden Dimitry Medvedev lebih serius dalam kebijakan ekonominya. Tuntutan itu termasuk menurunkan ongkos layanan publik, meningkatkan pensiun dan memotong pajak impor untuk mobil bekas yang menjadi industri utama di Vladivostok.

"Rakyat makin susah hidup dan mereka menyalahkan kinerja pemerintah," ungkap salah seorang pemimpin protes Alexander Krinitsky. "Mereka (rakyat) tidak ada pilihan lain untuk menyuarakan keinginannya melalui protes," lanjut Krinitsky.

Protes pihak oposisi terus menjamur dalam beberapa bulan terakhir, menyusul krisis ekonomi yang dialami oleh Rusia. Krisi ekonomi di Rusia memang menyebabkan laju pertumbuhan ekonomi Rusia terhenti usai terus melambung selama 10 tahun terakhir. Selain itu angka pengangguran pun terus meningkat hingga sembilan persen.

Sementara menjelang protes yang diikuti sekira 1,500 orang ini, penyelenggara aksi ini mengecam upaya pihak keamanan yang ingin menggagalkan aksi protes. Mereka menuduh pihak berwenang telah mengabarkan kepada media jika protes kali ini dilarang serta menyita selebaran ajakan untuk mengikuti protes ini.

Polisi sendiri tidak terlalu banyak terlihat mengawal aksi kali ini. Hanya beberapa anggota polisi mengawasi aksi para pendemo agar tidak menjurus ke arah anarkis. (faj)(rhs)

You can leave a response, or trackback from your own site.

0 Response to "1,500 Warga Rusia Tuntut Vladimir Putin Mundur"

Post a Comment

Powered by Blogger