War

Kimia Ali (Foto: Ist)

BAGHDAD - Ali Hassan al Majeed, sepupu mendiang Presiden terguling Irak Saddam Hussein yang dikenal sebagai “Chemical Ali”, menjalani eksekusi gantung pada Senin (25/1) waktu setempat.

Eksekusi itu dilaksanakan setelah Ali mendapatkan vonis mati dalam pengadilan keempat awal bulan ini. Dia dinyatakan bersalah untuk kejahatan terhadap kemanusiaan, termasuk serangan gas beracun pada ribuan etnis Kurdi dan kekerasan dalam meredam pemberontakan Syiah. Pelaksanaan eksekusi diumumkan hanya sesaat setelah serangan bom bunuh diri yang terkoordinir di ibu kota Irak yang menewaskan lebih dari 30 orang dan melukai 71 orang lainnya.

“Hukuman mati terhadap Ali Hassan al-Majeed telah dilaksanakan hari ini,” ungkap Juru Bicara Pemerintah Irak Ali al Dabbagh. Perdana Menteri (PM) Irak Nuri al Maliki menegaskan, “Keadilan telah dilaksanakan terhadap salah seorang paling jahat dari rezim sebelumnya dan merupakan salah satu penjahat paling berlumuran darah. Ali menghancurkan seluruh kota dan memenuhi banyak kuburan massal dengan warga Irak.”

Ali yang merupakan tangan kanan Saddam mendapatkan julukan Chemical Ali karena dia menggunakan gas kimia beracun dalam melakukan pembunuhan massal terhadap para penentangnya. Dia mendapatkan vonis mati dalam kasus keempat sekitar sepekan silam atas kasus serangan gas beracun di Kota Halabja yang dihuni etnis Kurdi Irak.
Akibat serangan itu, ribuan orang tewas. Menurut Dabbagh, Ali tidak mendapat perlakuan kasar dan pelecehan selama eksekusi gantung, tidak seperti penghinaan yang diterima Saddam dari para pengawas Syiah saat orang kuat di Irak itu digantung pada Desember 2006. “Semua orang yang hadir atas instruksi pemerintah dan terhukum tidak menjadi sasaran kecaman, hinaan, dan cercaan kata-kata kasar,” ujar Dabbagh.

Tidak jelas apakah Ali digantung sebelum atau setelah serangkaian serangan bom bunuh diri di hotel-hotel di Baghdad. Beberapa serangan bunuh diri yang dilancarkan menargetkan warga asing dan wartawan. Serangan bom itu merupakan aksi terkoordinir keempat yang diduga dilakukan pemberontak dari Sunni sejak Agustus 2009.
(Koran SI/Koran SI/ful) www.okezone.com