War

Pembangunan pemukiman oleh Israel (Foto: Reuters)

KAIRO - Ketua Liga Arab Amir Moussa menyatakan, jika Presiden Palestina Mahmoud Abbas tidak akan melakukan pembicaraan langsung dengan Israel. Pernyataan ini setelah sebelumnya pihak Palestina menyatakan setuju untuk melakukan kontak dengan Israel.

Kondisi ini tentunya makin mempersulit upaya Amerika Serikat (AS) yang berusaha untuk membawa kembali Palestina dan Israel ke dalam meja perundingan.

"Presiden Palestina memutuskan untuk tidak melakukan negosiasi dengan Israel saat ini. Pihak Palestina tidak siap untuk melanjutkan negosiasi dengan situasi runyam seperti saat ini," ungkap Ketua Liga Arab Amir Moussa seperti dikutip Reuters, Kamis (11/3/2010).

"Pembicaraan damai sudah dihentikan." tambah Moussa.

Keputusan dari pihak Palestina ini diambil setelah Israel pada Selasa 6 Maret lalu mengumumkan jika pihaknya akan membangun 1.600 rumah bagi warga mereka di Yerusalem Timur. Atas hal ini Presiden Abbas baru bersedia untuk kembali melakukan negosiasi setelah Israel bersedia untuk menghentikan rencana pembangunan pemukiman tersebut.

Liga Arab sendiri mendukung keputusan dari pihak Palestina itu. Menurut Amir Moussa, dengan kondisi saat ini yang terjadi, amat tidak relevan bagi Palestina untuk melakukan negosiasi dengan Israel.

Sebelumnya Wakil Presiden AS Joe Biden juga menentang tindakan Israel yang membangun pemukiman bagi warganya di Yerusalem Timur. Bagi Biden, kondisi ini mempersulit pembicaraan perdamaian yang dimediasi oleh Amerika Serikat.

Palestina sendiri menghentikan negosiasi perdamaian dengan Israel setelah negara Yahudi tersebut melakukan penyerangan ke wilayah Gaza pada Desember 2008 lalu. Peluang untuk kembali bernegosiasi sempat terbuka saat Perdana Menteri Benjamin Netanyahu memerintahkan penundaan pembangunan pemukiman warga Israel di Tepi Barat selama 10 bulan pada November lalu.

Namun penundaan pembangunan ini tidak termasuk wilayah Yerusalem Timur yang mereka rebut dari Palestina pada 1967 lalu. (faj)(rhs)