Palestina-Israel Didesak untuk Kembali ke Perundingan

Hillary Clinton dalam pertemuan di Rusia (Foto: AP)
MOSKOW - Diplomat dunia mendesak Palestina-Israel untuk kembali ke meja perundingan. Keduanya diharapkan dapat meneruskan negosiasi yang dapat mengarah kepada pembentukan negara Palestina yang independen dalam waktu 24 bulan ke depan.

Desakan ini dikeluarkan oleh kuartet pembentukan perdamaian, yang melakukan pertemuan di Moskow, Rusia. Pertemuan ini diikuti oleh Menlu Amerika Serikat (AS) Hillary Clinton, Menlu Rusia Sergey Lavrov, serta Ketua Hubungan Luar Negeri Uni Eropa Cathrine Ashton, juga mantan Perdana Menteri Inggris, Tony Blair.

Dalam konferensi pers bersama, Menlu Rusia Sergei Lavrov mendesak Palestina-Israel untuk melakukan pembicaraan tidak langsung terlebih dahulu. Setelah itu mereka baru dihadapkan langsung dalam sebuah negosiasi.

Rencananya pembicaraan tidak langsung tersebut sedianya akan berlangsung pekan lalu. Namun semuanya terhenti, karena reaksi Palestina yang menolak keras rencana pembangunan pemukiman baru oleh Israel di wilayah Yerusalem Timur.

Clinton sendiri rencananya akan melakukan pertemuan dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Washington, AS pekan depan. "Kami berkomitmen untuk melakukan pembicaraan antara Palestina dan Israel," ungkap Menlu AS Hillary Clinton seperti dikutip Associated Press, Jumat (19/3/2010).

Namun pernyataan Clinton tersebut masih belum mendapatkan tanggapan jelas dari pihak Israel. Juru bicara Pemerintah Israel menolak untuk berkomentar mengenai pernyataan Clinton tersebut.

AS sendiri akan mengirim utusan khususnya ke Timur Tengah pekan depan. George Mitchell dikirim oleh Pemerintah AS untuk bertemu dengan Palestina dan Israel, dengan harapan proses pembicaraan dapat dilakukan oleh kedua pihak yang bertikai.

Situasi di Gaza juga menjadi perhatian lebih dari kuartet ini. Mereka khawatir dengan situasi kemanusiaan yang ada di wilayah Gaza. Kelompok ini memandang penting serangan roket yang dilancarkan pihak Hamas ke Israel, begitu pun serangan balasan dari Israel ke Gaza.

Kelompok ini juga meminta Hamas untuk membebaskan prajurit Israel, Gilad Shalit yang ditahan oleh Hamas. Sebalik Israel juga mengundang kecaman kuarter ini, khususnya dari pihak AS setelah negara Yahudi tersebut mengumumkan rencana pembangunan 1.600 pemukiman baru di wilayah Yerusalem Timur. (faj)(rhs)

You can leave a response, or trackback from your own site.

0 Response to "Palestina-Israel Didesak untuk Kembali ke Perundingan"

Post a Comment

Powered by Blogger