Menlu AS Anggap Kebijakan Israel Ganggu Usaha Damai

Hillary Clinton (Foto: NYmag.com)
WASHINGTON - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (Menlu AS) Hillary Clinton mengeluarkan pernyataan keras yang menyebutkan kebijakan Israel untuk membangun pemukiman baru di Yerusalem dapat mengganggu negosiasi damai dengan Palestina.

Pernyataan Hillary Clinton makin memperuncing perbedaan AS dengan Israel di saat PM Israel Benjamin Netanyahu memulai lawatannya ke Amerika, hari ini.

"Pembangunan pemukiman baru di Yerusalem Timur ataupun di Tepi Barat merusak kepercayaan dan membahayakan kemungkinan pembicaraan awal yang dapat menuju kepada negosiasi penuh antara Palestina dan Israel," ungkap Clinton seperti dikutip Reuters, Selasa (23/3/2010).

Berbicara di depan Komite Hubungan Amerika Israel (AIPAC), sebelum melakukan pertemuan dengan PM Netanyahu, Menlu Clinton menyebutkan, "Kebijakan tersebut merusak kemampuan unik dari Amerika untuk memainkan peranan yang dinilai penting dalam proses perdamaian Palestina-Israel."

Hubungan AS dan Israel memang berada dalam titik terendahnya sejaknya Pemerintah Israel mengumumkan perluasan pemukiman warganya hingga ke wilayah Yerusalem Timur. Parahnya lagi, pengumuman tersebut dilakukan bertepatan dengan kunjungan Wakil Presiden AS Joe Biden ke Israel. Hal ini bahkan memaksa Presiden Palestina Mahmoud Abbas menunda pembicaraan damai dengan Israel.

Clinton sendiri menyebutkan pengumuman tersebut sebagai sebuah penghinaan terhadap Wapres Biden dan mendesak Netanyahu untuk mengupayakan langkah baru untuk memulihkan kepercayaan dalam proses perdamaian.

Sementara menanggapi rumor buruknya hubungan AS-Israel saat ini, PM Netanyahu percaya jika Israel akan tetap memiliki hubungan persahabatan yang akan terus berlangsung lama dengan AS. Netanyahu bahkan AS akan terus membantu Israel untuk mengembangkan potensi negaranya sebagai pusat teknologi dunia. (faj)
(rhs)

You can leave a response, or trackback from your own site.

0 Response to "Menlu AS Anggap Kebijakan Israel Ganggu Usaha Damai"

Post a Comment

Powered by Blogger