PM Israel: Kami Berhak Membangun Yerusalem

PM Israel Benjamin Netanyahu (Foto: AP)
YERUSALEM - Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu kembali menegaskan jika pihaknya memiliki hak untuk membangun di Yerusalem. Pernyataannya ini dikeluarkannya di tengah kecaman Amerika Serikat (AS) atas rencana Israel untuk membangun pemukiman baru di Yerusalem Timur.

"Yerusalem bukanlah tempat pemukiman melainkan ibu kota kami (Israel)," ungkap PM Netanyahu dalam pidato lawatannya ke Washington, AS.

Tetapi dalam kesempatan itu, Netanyahu tidak menyebutkan rencana pembangunan 1.600 pemukiman baru di Yerusalem Timur dalam pidatonya.

Sebelumnya Menteri Luar Negeri (Menlu) AS Hillary Clinton mendesak Israel untuk mengambil keputusan sulit tetapi dianggap penting untuk menciptakan perdamaian. Clinton tentunya merunut kepada desakan bagi Israel untuk membatalkan pembangunan pemukiman tersebut.

Dalam pidatonya di depan kelompok pro-Israel, Komite Hubungan Amerika Israel (AIPAC) Netanyahu menyatakan jika pembangunan pemukiman di Yerusalem tidak akan menghalangi kemungkinan pembentukan dua negara.

"Kami (Israel) ingin warga Palestina untuk menjadi tetangga kami dan hidup dengan bebas," kata Netanyahu seperti dikutip BBC, Selasa (23/3/2010).

Netanyahu sempat meminta pemimpin Palestina Mahmoud Abbas untuk duduk bersama dalam meja perundingan, sambil menambahkan jika perdamaian di Timur Tengah tidak dapat diusahakan oleh pihak luar. Hal ini menyebut upaya perdamaian Palestina-Israel oleh pihak Amerika Serikat.

Pekan lalu PM Israel ini mengusulkan proposal untuk membangun kepercayaan yang mewakili usaha nyata yang dapat membantu upaya damai yang diprakarsai AS.

Meskipun detail mengenai proposal ini belum diumumkan ke publik, beberapa pejabat Israel menyebutkan proposal ini berisi isu-isu yang akan dibawa ke pembicaraan tidak langsung yang kemungkinan besar akan di mediasi oleh utusan khusus AS George Mitchell. (faj)(rhs)

You can leave a response, or trackback from your own site.

0 Response to "PM Israel: Kami Berhak Membangun Yerusalem"

Post a Comment

Powered by Blogger